PERILAKU AGRESIF ANAK ZAMAN SEKARANG
Pada zaman sekarang, banyak
kita mendengar atau melihat aksi-aksi kekerasan. Aksi-aksi kekerasan tersebut
sangat mudah kita jumpai di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat
perkotaan bahkan pedesaan sekalipun. Aksi tersebut dapat berupa kekerasan
verbal (menghina, memaki, marah, dan mengumpat), sedangkan untuk perilaku
agresif non verbal atau bersifat fisik langsung (memukul, mencubit, menendang,
mendorong, ataupun menjambak). Pelaku tindak kekerasan ini bukan hanya
dilakukan oleh orang dewasa saja melainkan juga banyak dilakukan oleh
anak-anak, terutama anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Aksi-aksi
kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah
tersebut sudah seperti berita harian bagi masyarakat saat ini, hal itu dapat
dibuktikan dengan mudahnya kita temukan kasus-kasus tersebut di media cetak atau elektronik.
Aksi-aksi kekerasan yang
dilakukan merupakan perilaku agresi. Agresi adalah segala bentuk perilaku yang
disengaja terhadap makhluk lain dengan tujuan untuk melukainya dan pihak yang
dilukai tersebut berusaha untuk menghindarinya. Dari definisi tersebut terdapat
empat masalah penting dalam agresi. Pertama, agresi merupakan perilaku. Kedua,
ada unsur kesengajaan. Ketiga, sasarannya adalah makhluk hidup, terutama
manusia. Keempat, ada usaha menghindar pada diri korban. (Faturochman,2007).
Perilaku agresif terjadi
karena banyak faktor yang menyebabkan, mempengaruhi, atau memperbesar peluang
munculnya, seperti faktor biologis, temperamen yang sulit,
pengaruh pergaulan yang negatif,
penggunaan narkoba, pengaruh tayangan kekerasan, dan lain sebagainya. Menurut
Bringham
(dalam Putra, 2015) menyatakan bahwa
“Ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku agresif yaitu proses belajar,
penguatan (reinforcement) dan imitasi peniruan terhadap model”.Selanjutnya,
Bandura (dalam Putra, 2015) menyatakan bahwa : “Perilaku agresif didapatkan
melalui observasi dari orang lain, pengalaman langsung dengan penguatan negatif
dan positif, latihan atau instruksi dan keyakinan yang abstrak”.
Dampak dan pengaruh yang
paling sering terjadi dari perilaku agresif peserta didik adalah sulitnya untuk
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya karena cenderung dijauhi atau
dikucilkan oleh teman-temannya sehingga proses perkembangannya terganggu dan
ditakutkan akan semakin bersikap agresif, terganggunya proses belajar mengajar
peserta didik sehingga ia kurang optimal dalam menerima pelajaran yang
diberikan oleh guru di sekolah. (Putra, 2015)
Cara meminimalisir perilaku-perilaku agresif anak zaman sekarang ialah dengan meningkatkan toleransi terhadap perbedaan, meningkatkan sopan santun, dan mengembangkan keterampilan mengelola emosi.